top of page
  • Writer's pictureSekolah Linimasa

Huma Talun, Kontribusi Kami untuk Lingkungan

Updated: Jan 29, 2021

|| Oleh : Rani Resdiani ||


Kita sudah mengambil banyak dari alam tanpa pernah memberi pada alam. Akibatnya alam pun mengalami kerusakan. Jika alam rusak maka pada akhirnya kita pun akan merasakan dampaknya.


Maka dari itu, isu sustainability perlu diperhatikan. Akan tetapi jika hanya kita sendiri yang peduli pada isu sustainability, dampaknya tidak akan terlalu signifikan.


Hal ini menjadi dasar bagi Sekolah Linimasa untuk memasukkan isu sustainability dan pendidikan lingkungan hidup pada kurikulum sekolah. Harapannya siswa-siswi Sekolah Linimasa dapat menyadari betapa pentingnya isu sustainability dan bersama-sama melakukan perubahan agar lingkungan hidup menjadi lebih baik.


Siswa-siswi ini diharapkan dapat mengajak orang di sekitarnya untuk lebih peduli pada isu sustainability sehingga semakin banyak orang yang peduli. Jika dilakukan bersama-sama, maka dampaknya akan lebih terasa.


Proyek berkebun Huma Talun adalah salah satu cara yang dilakukan Sekolah Linimasa sebagai bentuk kepedulian terhadap isu sustainability. Projek Huma Talun dibentuk dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan Sekolah Linimasa.


Sekolah kami memiliki lahan yang cukup luas namun belum dimaksimalkan pemanfaatannya. Sekolah kami juga berada di area terbuka sehingga lahan kami mendapat sinar matahari yang melimpah. Begitu juga dengan air yang selalu mengalir di area sekolah kami.


Keberadaan sumber daya ini membuat kami memutuskan untuk memulai proyek Huma Talun. Proyek ini didesain sedemikian rupa sehingga proyek ini dapat memanfaatkan SDA yang tersedia dengan benar serta tidak merugikan alam.


Proyek Huma Talun dapat terwujud atas kerjasama antara Sekolah Linimasa dengan Teach4Future.


(Kondisi kebun sekolah sebelum pelaksaan Proyek Huma Talun. Meskipun tanaman tumbuh di kebun kami, pertumbuhannya kurang maksimal)


Proyek Huma Talun diawali dengan pembuatan raised bed garden di area lahan berkebun. Kami memilih metode raised bed garden sebab bagian bawah lahan berkebun kami bukan diisi oleh tanah namun diisi oleh sisa-sisa reruntuhan bangunan. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan akar tanaman. Maka dari itu, kami memilih metode raised bed garden.


Pembuatan raised bed garden dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekolah. Kami menggunakan bambu bekas pembangunan sekolah untuk raised bed garden.


Setelah membuat raised bed garden, langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah membuat media tanam. Media tanam merupakan hal yang sangat penting dalan kegiatan berkebun. Terkadang saat kita akan melakukan kegiatan berkebun, kita hanya terfokus pada bibit yang akan kita tanam. Padahal media tanam merupakan factor penting dalam kegiatan berkebun sebab media tanam berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan cara menyuplai nutrisi, air, dan oksigen.


Media tanam yang kami gunakan merupakan campuran dari tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1.


(Proses pembuatan raised bed garden dengan menggunakan bambu bekas pembangunan sekolah. Raised bed kemudian diisi dengan media tanam tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1.)


Setelah media tanam siap, langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mendesain layout kebun. Kami menggunakan fasilitas yang disediakan oleh website Gardener’s Supply Company untuk menentukan tanaman apa saja yang akan kami tanam di kebun kami.


Beberapa tanaman dapat ditanam berdekatan agar saling menguntungkan, namun ada pula tanaman yang tidak boleh ditanam berdekatan sebab dapat saling merugikan. Fasilitas dari website Gardener’s Supply Company sangat membantu kami dalam tahap ini.


(Layout kebun yang didesain dengan bantuan website Gardener’s Supply Company)


Kami mulai melakukan pembibitan setelah membuat layout kebun. Pembibitan tidak langsung dilakukan pada raised bed garden, namun dilakukan dengan menggunakan tray plastik. Bibit tanaman dibiarkan tumbuh pada tray plastik hingga siap dipindahkan ke raised bed garden.


(Pembibitan dilakukan pada tray plastik. Tanaman akan dipindahkan pada raised bed garden jika sudah siap)


Setelah melakukan proses pembibitan, langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan pada kebun. Kebun dirawat secara bergantian oleh guru maupun staf Sekolah Linimasa.


Kami tidak menggunakan pupuk organik maupun pestisida kimia di kebun kami sebab kami ingin menghasilkan tanaman organik yang lebih aman untuk dikonsumsi.


(Kondisi kebun sekolah saat pelaksanaan proyek Huma Talun)


Proyek Huma Talun tidak hanya terbatas pada kegiatan pembuatan kebun di sekolah. Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, semakin banyak pihak yang terlibat, maka semakin besar dampak yang akan dihasilkan.


Maka dari itu, setelah menyelesaikan proses pembuatan kebun sekolah, kami mulai merancang kegiatan kelas berkebun. Kelas berkebun ini dirancang tidak hanya untuk siswa Sekolah Linimasa namun juga untuk masyarakat umum yang tertarik dengan kegiatan berkebun.


Akan tetapi, kondisi pandemi membuat kami harus mengubah rencana kegiatan kelas berkebun. Baik siswa maupun masyarakat umum belum diperbolehkan untuk berkumpul di tempat umum, termasuk di sekolah kami. Hal ini menyebabkan kegiatan kelas berkebun belum dapat dilaksanakan secara efektif. Saat ini kelas berkebun hanya dapat diikuti oleh guru serta staf Sekolah Linimasa.


Kelas berkebun dimulai dengan pemaparan materi tentang isu sustainability hingga praktik berkebun secara langsung. Para peserta mendapatkan materi tentang pembuatan media tanam, pembibitan tanaman, hingga perawatan kebun.


Di akhir sesi, para peserta mendapatkan kit berkebun agar peserta dapat mempraktikan materi yang didapat di kelas berkebun di rumah masing-masing.


(Kegiatan kelas berkebun bersama guru dan staf Sekolah Linimasa. Kelas berkebun diawali dengan pemaparan materi, kemudian praktik langsung, dan praktik langsung di rumah bersama keluarga)


Kami berharap proyek Huma Talun dapat memberikan kontribusi positif untuk lingkungan. Selain itu kami juga berharap melalui proyek ini, semakin banyak orang yang sadar dan lebih peduli pada lingkungan di sekitar.

88 views0 comments

Recent Posts

See All
Post: Blog2_Post
bottom of page